Minggu, 18 Mei 2014

ASUHAN KEBIDANAN PADA PERSALINAN KALA II




ASUHAN KEBIDANAN
PERUBAHAN FISIOLOGIS LIGAMENTUM ROTUNDUM
DILATASI SERVIKS DAN EFFACEMENT PADA IBU BERSALIN KALA II

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Pada ibu hamil banyak terjadi perubahan,baik fisik maupun psikologis. Perubahan psikologis selama persalinan perlu diketahui oleh penolong persalinan dalam melaksanakan tugasnya sebagai pendamping atau penolong persalinan. Berdasarkan hasil penelitian, pemberian dukungan fisik, emosional dan psikologis selama persalinan akan dapat membantu mempercepat proses persalinan dan membantu ibu memperoleh kepuasan dalam melalui proses persalinan normal. Walaupun 85% persalinan berjalan normal, namun 15 %-nya dijumpai komplikasi yang memerlukan penanganan khusus. Antenatal care yang baik dapat mencegah komplikasi. Masalah dinegara berkembang adalah tentang fasilitas rumah sakit, ketengan, sosio-budaya dan sosio-medis masih memegang peranan dibandingkan dengan Negara-negara maju.
Metode mengurangi rasa nyeri yang dilakukan secara terus menerus dalam bentuk dukungan harus dipilih yang bersifat sederhana, biaya rendah, resiko renedah, membantu kemajuan persalinan, hasil kelahiran bertambah baik dan bersifat sayang ibu.
Dimulainya proses persalinan yang ditandai dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.

B.     TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan khusus dari makalah ini adalah menambah pengetahuan tentang perubahan fisiologis ibu bersalin pada kala II

C.    RUMUSAN MASALAH
1.      Untuk Mengetahui Tentang Pengertian Persalinan Kala II
2.      Untuk Mengetahui Tentang Perubahan Fisiologis Pada Persalinan Kala II
3.      Untuk Mengetahui Tentang Perubahan Ligamentum Rotundum
4.      Untuk Mengetahui Tentang Effacement dan Perubahan Serviks


BAB II
PEMBAHASAN

A.   PENGERTIAN PERSALINAN KALA II
Yang dimaksud dengan kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi (Depkes RI 2001).
Kala II persalinan adalah kala pengeluaran, dimulai saat serviks telah membuka lengkap dan berlanjut hingga bayi lahir. Mendurasi kala II pada persalinan spontan tanpa komplikasi adalah sekitar 40 menit pada primi – gravida dan 15 menit pada multipara. Bayi yang gagal lahir dalam batas waktu ini tidak harus mengindikasikan persalinan operatif, tetapi tentunya memerlukan penilaian ulang situasi dalam hal posisi atau ukuran bayi dalam hubungannya dengan panggul. Pada wanita  dengan blok epidural yang efektif, kepala bayi sering kali tampak terletak rendah di dalam panggul, pada perineum, tetapi tidak dapat maju lebih lanjut karena keinginan ibu untuk mendorong telah melemah. Kontraksi selama kala dua adalah sering, kuat dan sedikit lebih lama yaitu kira-kira 2 menit yang berlangsung 60-90 detik dengan interaksi tinggi.

  
v  BATASAN
Kala dua persalinan dimulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap (10 cm) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala dua juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi.
Gejala dan tanda kala dua persalinan adalah :
1.      Ibu merasakan ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.
2.      Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum dan/atau vaginanya.
3.      Perineum menonjol.
4.      Vulva-vagina dan sfingter ani membuka.
5.      Meningkatnya pengeluaran lendir bercampur darah.

Tanda pasti kala dua ditentukan melalui periksa dalam (informasi objektif) yang hasilnya adalah :
1.    Pembukaan serviks telah lengkap, atau
2.    Terlihatnya bagian kepala bayi melalui introitus vagina

B.   PERUBAHAN FISIOLOGIS PADA KALA II PERSALINAN
Perubahan – perubahan pada uterus dan jalan lahir dalam persalinan.
1.      Perubahan bentuk uterus
Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang sedangkan ukuran melintang maupun ukuran muka belakang berkurang.
Uterus terbentuk dari pertemuan duktus Muller kanan dan kiri digaris tengah sehingga otot rahim terbentuk dari dua spiral yang saling beranyaman dan membentuk sudut disebelah kanan dan kiri sehingga pembuluh darah dapat tertutup dengan kuat saat terjadi kontraksi (Myles, 2009).
Perubahan bentuk :
       Bentuk uterus menjadi oval yang disebabkan adanya pergerakan tubuh janin yang semula membungkuk menjadi tegap, sehingga uterus bertambah panjang 5-10 cm.

2.      Perubahan ligamentum rotundum dalam persalinan
Ligamentum rotundum mengandung otot–otot polos dan kalau uterus berkontraksi, otot–otot ligamentum rotundum ikut berkontraksi hingga ligamentum rotundum menjadi pendek.
Fungsi ligamentum rotundum dalam persalinan:
1)      Pada tiap kontraksi, fundus yang tadinya bersandar pada tulang punggung berpindah kedepan mendesak dinding perut depan kedepan. Perubahan letak uterus waktu berkontraksi penting karena dengan demikian sumbu rahim searah dengan sumbu jalan lahir.
2)      Dengan adanya kontraksi dari ligamentum fundus uteri terlambat, sehingga waktu kontraksi, fundus tidak dapat naik. Kalau fundus uteri dapat naik keatas waktu kontraksi, maka kontraksi tersebut tidak dapat mendorong bayi ke bawah.
  1. Perubahan serviks
a)      Pendataran serviks/effacement
Yang dimaksud dengan pendataran serviks ialah pemendekan dari kanalis servikalis, yang semula berupa saluran yang panjangnya 1-2 cm, menjadi satu lubang saja dengan bibir yang tipis. Pendataran dari serviks ini terjadi dari atas kebawah, mula-mula bagian serviks di daerah ostium internum ditarik keatas dan menjadi lanjutan dari segmen bawah rahim sedangkan ostium eksternum sementara tak berubah.
b)     Pembukaan serviks/dilatasi serviks
Yang dimaksud dengan pembukaan serviks adalah pembesaran dari ostium eksternum yang tadinya berupa satu lubang dengan diameter beberapa milimeter menjadi lubang yang dapat dilalui bayi. Kira-kira 10 cm diameternya(pembukaan lengkap). Pada pembukaan lengkap tidak teraba lagi bibir portio, segmen bawah rahim, serviks dan vagina telah menjadi satu saluran.

Faktor yang menyebabkan pembukaan serviks:

1)      Mungkin otot-otot serviks menarik pada pinggir ostium dan membesarkannya.
2)      Waktu kontraksi segmen bawah rahim dan serviks diregang oleh isi rahim terutama oleh air ketuban dan ini menyebabkan tarikan pada serviks
3)      Waktu kontraksi, bagian dari selaput yang terdapat diatas kanalis servikalis ialah yang disebut ketuban, menonjol kekanalis servikalis, dan membukanya. Kalau tidak ada ketuban, misalnya ketuban sudah pecah, faal dilatasi diambil oleh kepala .
 BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Dengan kala II persalinan adalah proses pengeluaran buah kehamilan sebagai hasil pengenalan proses dan penatalaksanaan kala pembukaan, batasan kala II di mulai ketika pembukaan serviks sudah lengkap ( 10 cm ) dan berakhir dengan kelahiran bayi, kala II juga disebut sebagai kala pengeluaran bayi (Depkes RI 2001).
Terjadi beberapa perubahan-perubahan fisiologis dan termasuk juga perubahan karena kontraksi dan perubahan ligamentum rotundum serta perubahan effacement dan dilatasi serviks selama kala II persalinan.
Contohnya pada Bentuk uterus menjadi oval yang disebabkan adanya pergerakan tubuh janin yang semula membungkuk menjadi tegap, sehingga uterus bertambah panjang 5-10 cm.


DAFTAR PUSTAKA

Asrinah,Shinta. 2010. Asuhan Kebidanan Masa persalinan.Yogyakarta: Graha Ilmu
Sondakh,Jenny J.S.2013. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi Baru Lahir. Jakarta : EMS
 http://creasoft.wordpress.com/2008/04/27/persalinan-kala-ii/ http://icoel.wordpress.com/kebidanan/kala-ii-persalinan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar